dr Sukono Djojoatmodjo, SpS menyebut perlu ada perubahan gaya hidup untuk menghindari stroke. Caranya adalah pertama, mengatur berat badan dengan diet teratur. Untuk itu perlu dilakukan pembatasan asupan karbohidrat seiring bertambahnya usia.Asupan karbohidrat banyak terkandung dalam nasi, mi instan, roti, dan bihun.
"Paling tidak dengan mengurangi konsumsi karbohidrat, Anda turut mengurangi impor beras kita," kata dr Sukono dalam peluncuran produk asuransi terbaru Sun Life Financial di Taman Sari Royal Heritage Spa, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2013).
Cara kedua yang harus dilakukan adalah dengan mengusahakan berolahraga setiap hari. Misalnya dengan lari-lari di tempat selama beberapa menit setiap harinya.
"Orang bukannya tidak punya waktu olahraga, dia tidak menyediakan waktu untuk itu," ujar dokter berkacamata ini.
Ketiga, ubahlah gaya hidup dengan berhenti merokok. Apalagi, menurut dr Sukono, bagi perokok pasif, yang terganggu sistem tubuhnya bukan dirinyaa, melainkan anak dan cucunya kelak.
"Karena zat dalam rokok seperti karbon monoksida bisa mengubah mutasi DNA yang bisa mengakibatkan cacat yang timbul pada anak," jelas dr Sukono yang berpraktik di RS Premier Jatinegara ini.
dr Sukono mewanti-wanti jika seseorang terkena serangan stroke maka umumnya butuh perawatan yang lama. Karena itu jangan terlambat mengubah pola hidup, sebelum stroke menyerang.
"Beda dengan penyakit jantung yang dua atau tiga minggu setelahnya sudah bisa beraktivitas. Jika menderita stroke, maka seseorang akan menderita sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, ubahlah gaya hidup Anda," kata dr Su
(vit/vit)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar